Sabtu, 17 Februari 2018

Cita-Cita VS Realita


Setiap orang pasti punya cita-cita, tapi gak semua orang bisa mendapatkan apa yang ia targetkan dalam hidupnya. 


Membahas cita-cita dan realita, memang kadang ga sejalan. Apa yang kita cita-citakan dalam hidup malah kadang ga kita dapatkan. Realita memang kadang gak sesuai ekspetasi. Sekeras apapun kita berjuang, kalo hal tersebut gak ditakdirkan untuk kita, ya gak bakalan.

Tapi gak semua realita itu buruk. Malah terkadang apa yang terjadi dalam hidup lebih dari apa yang kita bayangkan. Keluar dari zona nyaman adalah salah satu hal yang dilakukan untuk menggapai cita-cita. Jadi, apa yang dimaksud sebenernya dengan keluar zona nyaman?

Jadi, dari dulu banyak banget yang ngejudge gue kalo gue itu gak berani keluar zona nyaman karena gue maunya kuliah di Bogor supaya gak hidup ngekos, gak jauh dari orang tua blablabla. Tapi bagi gue, keluar zona nyaman itu bukan berarti kita merantau atau jauh dari orang tua. Pilihan hidup gue memutuskan masuk AKA adalah salah satu keluar dari zona nyaman. Why? Ketika lu memutuskan untuk memilih sesuatu yang lu gak suka. Tapi lu harus fight sampe lulus itu udah termasuk keluar zona nyaman, karena cita-cita gue dari dulu adalah menjadi orang IT, masuk jurusan komputer, kerjanya depan komputer ngotak ngatik software atau desain grafis. Ya itu cita-cita gue dari SMP. Tapi apa daya ketika hidup memberikan lu pilihan untuk memilih AKA dengan jurusan kimianya. Gue nangis.

Lebih baik mana, lu tetep tinggal di tempat ternyaman lu a.k.a rumah sendiri bersama keluarga tapi dengan jurusan yang gak lu banget? Atau tinggal diluar kota dengan jurusan yang sangat lu mau?

Ketika gue gak suka sama sekali dengan sains dan gue harus berjuang 3 tahun lamanya bersama kimia, fisika, kalkulus, mikrobiologi yang sangat gak gue suka. Setiap semester nangis karena remedial teori maupun praktek. Apa kalian masih mengatakan gue nggak mau keluar zona nyaman ketika gue mati-matian bertahan disuatu tempat yang gak gue suka? Di suatu tempat yang bukan hanya menuntut gue untuk mempelajari hal yang gak gue suka tapi juga menuntut merubah diri gue yang gak pake kerudung menjadi pake kerudung karena terpaksa oleh lingkungan. Yang pada akhirnya membawa gue menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Ya kurang lebih seperti itu gambaran dari cita-cita yang gak tercapai. Tapi gak semua yang gak tercapai memberikan dampak buruk kan? Ada sebuah pelajaran yang bisa kita ambil dari setiap hal yang kita alami. Bertahan dengan segala konsekuensinya untuk apapun yang telah kita pilih. 

Intinya, lu gak bisa judge orang lain kalo dia gak mendapatkan apa yang dia inginkan. Mungkin dia sudah usaha mati-matian untuk mendapatkan apa yang dia inginkan namun emang takdirnya berkata lain? Gak semua yang lu cita-citakan bisa tercapai meski udah berusaha keras dan gak semua realita yang gak sesuai ini buruk untuk kita. Everyone you meet is fighting a battle you know nothing about, be kind. Always:)


Banyak orang bilang "do what your love not love what you do." Tapi bagi gue yang terpenting adalah love what you do, karena dengan mencintai apapun yang kita lakukan. Kita bakal ngelakuin semuanya dengan senang dan dengan hasil memuaskan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Black Moustache'/>